Asam amino dan protein secara umum mempunyai sifat-sifat fisik yang sama.Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam amino yang yangbiasa dijumpai pada protein. Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiapmolekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai strukturion dipolar.
ACARA 1 IDENTIFIKASI ASAM AMINO DAN PROTEIN BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Protein merupakan polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam amino yang berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (atau peptida). Peptida ialah oligomer dari asam amino yang memiliki peranan penting dalam banyak proses biologis.
Protein merupakan biomolekul yang sangat penting. Beberapa fungsi protein adalah sebagai katalisator (enzim), pengangkut dan penyimpanan, penyebab gerakan, pendukung sistem kekebalan, pembentuk dan transmisi implus saraf, pengontrol pertumbuhan dan deferensasi, pendukung kekuatan struktural, dan lain-lain. Protein ini disusun oleh asam-asam amino yang juga mempunyai peranan penting dalam metabolisme zat hidup. Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa secara umum ada tiga gugus yang reaktif pada asam amino yaitu gugus karboksil, gugus amino, dan gugus rantai samping.
Tujuan Praktikum. Mengetahui unsur-unsur utama penyusun protein. Membuktikan adanya molekul-molekul peptida dari protein. Membuktikan adanya asam amino bebas pada protein.
Membuktikan adanya asam amino tirosin, triptofan atau fenil alanin yang terdapat dalam protein. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Asam-asam amino hasil hidrolisis protein dapat dipisahkan satu sama lain dengan menggunakan kromatografi penukar ion. Tiga macam penyangga pH tinggi dipakai untuk mengelusi asam amino pada kolom kromatografi. Urutan pengelusian tergantung pada muatan asam amino. Asam amino basa( lisin, histidin, arginine) paling kuat mengikat muatan negative resin penukar ion.
Teknik ini memungkinkan penentuan asam amino apa saja yang terdapat dalam protein tertentu. Kelimpahan relative asam-asam amino juga bisa ditentukan dengan mengukur konsentrasi tiap asam amino. Senyawa ninhidrin bereaksi dengan asam amino membentuk warna ungu. Larutan berwarna ungu ini diukur absorbansinya pada panjang gelombang 570 nm, lalu konsentrasi relative tiap asam amino dapat ditentukan (Ngili, 2001). Protein telur mengalami denaturasi dan terkoagulasi selama pemasakan. Pemanasan akan membuat protein bahan terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya menurun.
Hal ini terjadi karena energi panas akan mengakibatkan terputusnya interaksi non kovalen yang ada pada struktur alami protein tetapi tidak memutus ikatan kovalennya yang berupa ikatan peptida (Poedjiadi, 1994) Protein ialah polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam amino (amino acid) yang berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amina (atau peptida). Jaring laba-laba, bulu hewan dan otot, putih telur, dan hemoglobin(molekul yang mengangkut oksigen dalam tubuh ke tempat yanag memerlukan ) ialah protein. Peptida ialah oligomer dari asam amino yang memainkan peran penting dalam banyak proses biologis. Contohnya, peptide hormone insulin mengatur kadar gula darah, bradikinin mengatur tekanan darah, dan oksitosin meregulasi kontraksi uterus dan laktasi. Jadi, protein, pepetida, dan asam amino merupakan bahan yang penting bagi struktur, fungsi, dan reproduksi makhluk hidup (Haryanto, 2004).
Asam amino yang terbentuk sebagai hasil hidrolisis protein ialah asam α-amino. Pada asam amino, gugus amino terikat pada atom karbon yang bersebelahan dengan gugus karboksil, atau terletak pada posisi α. Karbon α pada asam amino merupakan pusat kiral, kecuali pada glisin yang gugus R-nya adalah atom H. Dengan demikian seluruh asam amino yang diturunkan dari protein (kecuali glisin) bersifat optik aktif.
![Jurnal Biokimia Protein Dan Asam Amino Jurnal Biokimia Protein Dan Asam Amino](/uploads/1/2/5/4/125485119/648179390.jpg)
Perlu diperhatikan bahwa konversi Fischer yang biasa digunakan pada karbohidrat dapat pula diterapkan pada asam amino (Hart, 1990). Dalam sebuah molekul protein rantai polipeptida memiliki satu konformasi yang sudah tertentu pada suhu dan pH normal. Konformasi ini disebut konformasi asli, sangat stabil sehingga memungkinkan protein biasa diisolasi dalam konformasi aslinya itu. Dalam struktur protein, tulang rangka dari rantai peptida terdiri dari sebuah seri bidang datar kaku yang dipisahkan oleh gugus –CHR.
Struktur dari sebuah protein dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ikatan peptida yang terletak pada satu bidang datar, rotasi sumbu Cα¬-N dan rotasi Cα-C dan gugus –R yang berupa bagian dari asam amino polar, polar tanpa muatan dan bermuatan negatif atau positif (Robert 1986).